Pada tahun 2015, BPS akan melaksanakan salah satu survei rutin sepuluh
tahunan berskala besar, yaitu Survei Penduduk Antar Sensus 2015 (SUPAS2015).
SUPAS2015 merupakan sumber data kependudukan di antara dua sensus. Dari hasil
SUPAS2015 diharapkan akan didapatkan informasi jumlah penduduk serta berbagai
indikator kependudukan terbaru. Hasil SUPAS2015 nantinya juga dapat menjadi
evaluasi hasil penghitungan proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk 2010.
SUPAS2015 rencananya dilaksanakan pada
Mei 2015. Untuk mengkaji kuesioner; menyempurnakan rancangan buku dan pedoman
termasuk konsep dan definisi; serta menguji rancangan prosedur dan tata kerja,
organisasi lapangan, rekrutmen petugas, dan berbagai aspek administratif
lainnya, maka dilakukan uji coba SUPAS2015 pada Mei-Juni 2014 di tiga tempat
(Kota Padang, Kabupaten Bantul, dan Kota Manado). Masing-masing wilayah
sebanyak 12 Blok Sensus (BS).
Menindaklanjuti uji coba tersebut,
Direktorat Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS mengadakan seminar hasil uji
coba SUPAS2015 di Hotel Alila Jakarta, 28 Oktober 2014. Acara dibuka oleh
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Wynandin Imawan, bertindak sebagai
moderator adalah National Programme Officer The United Nations Population Fund,
Richard Makalew. Seminar dihadiri oleh internal BPS, perwakilan
kementerian/lembaga nasional dan internasional, serta instansi-instansi
terkait.
Dedi Walujadi, Direktur Pengembangan
Metodologi Sensus dan Survei BPS yang bertindak sebagai narasumber menjelaskan
dalam rangka memenuhi kasus kematian ibu, maka jumlah sampel rumah tangga
(ruta) SUPAS2015 sebanyak 652.000 ruta yang tersebar di sekitar 40.000 BS, di
mana setiap BS sebanyak 16 ruta akan dicacah. Dengan demikian, karakteristik SUPAS2015
tetap dirancang untuk estimasi kabupaten/kota dan untuk variabel kematian
dirancang untuk estimasi nasional atau minimal estimasi regional dengan kisaran
presisi relatif 1-2 persen.
Narasumber lainnya, Direktur Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Razali Ritonga, menjelaskan bahwa dari
uji coba SUPAS2015 ini realisasi ruta hanya 570 dari 576 target ruta karena
adanya ruta yang tidak ditemukan selama periode pencacahan. Razali juga
menjelaskan perbedaan antara SUPAS2005 dan SUPAS2015 seperti perbedaan jumlah
sampel yang mencapai dua kali lipat dari SUPAS2005, perubahan jumlah variabel
yang menjadi 129 variabel, serta rujukan waktu kematian yang berubah dari 3
tahun menjadi 5 tahun (sejak 1 Januari 2010 hingga saat pencacahan).